PT Geo Santara Indonesia

3 Jenis Konfigurasi Dalam Geolistrik Di Bandung Untuk Sumur Bor

July 23, 2022

Dalam pengeboran sumur, geolistrik di Bandung diperlukan untuk mengenali kriteria lapisan tanah menggunakan aliran listrik. Metode ini pun terdiri atas beberapa konfigurasi seperti empat elektroda yang berada di satu garis lurus dengan elektroda AB, sementara elektroda MN simetris terhadap titik pusat kedua sisinya.

Masing-masing konfigurasi dapat dipakai dalam geolistrik, termasuk dalam pembangunan sumur bor rumah tangga di Bandung. Berikut adalah tiga konfigurasi yang umum diaplikasikan:

Konfigurasi Wenner

Jenis konfigurasi ini dilakukan dengan meletakkan titik-titik elektroda yang jaraknya sama satu sama lain. Konfigurasi Wenner mempunyai sejumlah keunggulan, salah satunya ketelitian pembacaan yang baik mengingat nilai eksentrisitasnya tak terlalu besar (sekitar 1/three).

Namun, ada kelemahan yang perlu diantisipasi, yakni belum mampu mendeteksi homogenitas batuan di sekitar permukaan, padahal hal ini berdampak terhadap hasil perhitungan. Biaya yang harus Anda keluarkan juga lebih mahal dibandingkan jenis konfigurasi lainnya.

Konfigurasi Schlumberger

Berikutnya ada konfigurasi Schlumberger, yakni jenis konfigurasi yang jarak elektroda arusnya bisa diubah tanpa. Pada geolistrik di Bandung, nilai eksentrisitas pada konfigurasi ini pun berada di angka 1/three-1/five. Saat dipindahkan, konfigurasi Schlumberger harus shifting supaya nilainya tetap terbaca.

Konfigurasi Schlumberger umumnya dimanfaatkan dalam sounding atau pengambilan information secara vertikal. Keunggulannya adalah mendeteksi keberadaan non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan, sementara kelebihannya adalah pembacaan elektroda MN kecil saat lokasi AB jauh.

Konfigurasi Dipole-Dipole

Dibandingkan dua jenis konfigurasi sebelumnya, konfigurasi Dipole-Dipole mempunyai cara yang berbeda, yakni peletakannya yang berjauhan antara jarak dengan elektroda arus. Adapun kelebihan konfigurasi ini adalah biaya yang terjangkau dan dapat dipakai untuk mapping.

Adapun kekurangan konfigurasi Dipole-Dipole adalah kualitas sinyal yang jelek dibandingkan Schlumberger dan Wenner. Konfigurasi Dipole-Dipole pun dapat dikurangi elektrodanya menjadi Pole-Dipole (pengurangan satu elektroda) dan Pole-Pole (pengurangan dua elektroda).

Itulah tiga jenis konfigurasi dalam geolistrik. Untuk kebutuhan sumur bor, penyedia jasa tentunya memakai konfigurasi yang sesuai kebutuhan, sehingga geolistrik di Bandung memberikan hasil yang diharapkan oleh tim.