PT Geo Santara Indonesia

5 Cara Menjaga Kualitas Air Dari Sumur Bor Rumah Tangga Di Jombang

December 11, 2022

Sejumlah wilayah di Indonesia masih mengandalkan sumur untuk mengambil sumber air bersih, termasuk di Jombang, Jawa Timur. Keberadaan sumur bor rumah tangga di Jombang pun mudah ditemukan di kawasan penduduk yang memerlukan akses air layak konsumsi. Ada juga yang menggunakannya sebagai alternatif karena areanya belum dijangkau PDAM.

Sayangnya, beberapa orang kurang memperhatikan lingkungan sekitar sebelum membuat sumur. Bahkan ada yang tak mempertimbangkan sumur pantau untuk mengawasi kualitas air. Hal tersebut secara tak langsung mengurangi kualitas dan kebersihan air tanah yang dipompa ke sumur bor. Akibatnya, air yang didapatkan tak bisa Anda konsumsi atau gunakan untuk kebutuhan lainnya.

Mengenal sumber pencemaran air sumur

Sebelum mengaplikasikan cara untuk menjaga kualitas air, Anda perlu mengenali sumber pencemaran air di sumur bor. Ada dua jenis sumber yang biasanya mengurangi mutu air sumur. Satu, sumber pencemar alami yang terdiri atas mikroorganisme, radon, radionuklida, hingga logam berat. Dua, sumber yang dipicu kegiatan manusia seperti:

1. Kegiatan pemicu bakteri dan nitrat

Ada beberapa alasan yang membuat penyedia jasa pengeboran melakukan prosedur seperti soiltest, boring dan sondir, salah satunya mengetahui kualitas kedalaman air. Tanpa serangkaian pengujian, Anda tak akan tahu apakah tanah tersebut aman dari ancaman bakteri dan nitrat. Pemakaian pupuk dan pembuangan sampah adalah kegiatan-kegiatan yang menyebabkan pemicu pencemaran air.

2. Kotoran dari area peternakan

Membangun sumur bor di sekitar peternakan kurang direkomendasikan, sebab kotoran hewan yang masuk ke dalam tanah berpotensi mengancam kualitas air di dalamnya. Selain mempertimbangkan prosedur seperti pumping test & borehole camera, pengelolaan kotoran yang ketat dan hati-hati akan membantu mencegah masalah nutrin dan patogen.

3. Aktivitas yang menghasilkan logam berat

Risiko ini riskan terjadi kalau Anda tinggal di sekitar area pertambangan dan konstruksi. Aktivitas-aktivitas yang berlangsung di sana biasanya menghasilkan sejumlah logam berat yang meresap ke dalam tanah dan mencemari air tanah. Bahkan kawasan perkebunan buah-buahan pun berpotensi menghasilkan arsen tinggi meski sudah memakai pestisida.

4. Penggunaan pupuk dan pestisida yang tinggi

Bukan cuma di area perkebunan dan pertanian, lapangan golf pun ternyata mengandung pupuk hingga pestisida yang tinggi. Bahan-bahan kimia yang terdapat dalam produk tersebut, salah satunya nitrogen, dapat mencemari air tanah. Komposisi bahan yang terdapat dalam produk anti-rayap dan racun tikus ini pun kerap menjadi pemicu buruknya kualitas air sumur.

5. Pembuangan limbah industri

Survey topografi akan membantu Anda menjauhi area-area berbahaya seperti kawasan yang digunakan untuk membuang limbah industri. Sumber limbah industri yang biasanya ‘menyumbang’ adalah kegiatan bisnis lokal, tangki dan pipa bawah tanah, hingga pembuangan sampah. Hal ini mencakup risiko banjir yang dapat membawa limbah ke sekitar sumur bor.

6. Pengelolaan limbah rumah tangga yang buruk

Selain limbah industri, limbah rumah tangga juga berisiko merusak kualitas air sumur. Beberapa di antaranya adalah oli bekas, cat, zat pembersih, thinner, hingga detergen. Kandungan dalam produk-produk tersebut apabila dibiarkan menumpuk dan masuk tanah akan membuat tanah tercemar. Bahkan risikonya bisa sampai mengganggu sumur resapan.

Cara menjaga kualitas air sumur agar layak konsumsi

Setelah mengetahui sumber-sumber pencemaran, Anda akan lebih mudah menjaga kualitas air pada sumur bor rumah tangga di Jombang. Berikut adalah cara-cara yang dapat diterapkan:

1. Kenali sumber air yang dipakai

Seperti yang dibahas, sumur menjadi sumber air alternatif yang digunakan masyarakat saat belum bisa atau dijangkau PDAM. Anda yang memilih sumber air dari sumur harus memperhatikan berbagai hal yang mencakup prosedur seperti topografi, electric logging, dan pengujian tanah hingga metode perawatan agar sumur dapat menyediakan air yang dibutuhkan.

Sejumlah pertimbangan dalam pembuatan sumur mencakup kawasan sumber air, lubang galian, hingga risiko pembuangan limbah. Anda juga perlu mengenali ciri-ciri air sumur yang masih layak untuk dipakai atau yang sudah terkontaminasi.

2. Jaga keamanan tangki septik (septic tank)

Setiap rumah dianjurkan memiliki septic tank atau tangki septik untuk pengolahan limbah tinja. Idealnya, tangki tersebut dibangun minimal 10 meter dari sumber air seperti sumur atau tangki septik tetangga. Selain itu, tangki harus kedap air untuk mencegah munculnya risiko seperti retakan dan kebocoran yang dapat mencemari lingkungan sekitar.

Jangan lupa kuras tangki secara berkala. Tujuannya untuk mencegah penumpukan kotoran dan menghambat kerja bakteri dekomposter yang berperan dalam menghancurkan tinja. Pengelolaan tangki septik yang baik pun dapat memuluskan Anda menerima perizinan SIP & SIPA.

3. Tutup sumur saat sedang tak digunakan

Apa Anda menggunakan sumur resapan untuk memaksimalkan kapasitas sumber air? Pastikan pembuatannya tetap mengikuti kaidah teknis yang sudah diberlakukan. Kemudian untuk menjaga keamanan di sekitar sumur, siapkan buis beton atau bata untuk dijadikan dinding sumur minimal tiga meter untuk mencegah rembesan hingga longsor.

Kemudian, berikan bibir sumur setinggi satu meter dari tanah untuk mengoptimalkan keselamatan Anda sebagai pemilik maupun masyarakat sekitar. Ketika sumur sedang tak digunakan, tutup untuk mencegah masuknya kotoran atau kecelakaan seperti orang jatuh ke dalam sumur.

4. Pantau tahap pembangunan sumur bor

Penyedia jasa pengeboran sumur pastinya menerapkan prosedur yang sesuai seperti geolistrik, soiltest, hingga survei tempat untuk melancarkan setiap tahap dari awal sampai akhir. Meski begitu, Anda perlu memantau prosesnya. Hal ini akan membantu Anda mengetahui bagaimana mereka menemukan sumber air dan mengetahui kualitas air yang baik.

Dari sini, Anda dapat segera menyadari kapan air sumur terkontaminasi, sehingga bisa dijernihkan atau diganti. Begitu pula dengan perawatan lain yang berhubungan dengan mesin pompa sumur dan pengelolaan kapasitas air.

5. Hindari kebiasaan buang limbah ke sungai

Walau terbukti membahayakan, kebiasaan buang limbah ke sungai ternyata masih sering dilakukan, baik oleh rumah tangga atau pemilik sumur bor industri. Dalam hal ini, limbah tak hanya mencakup sampah atau bahan-bahan kimia dalam produk yang Anda gunakan, melainkan juga air bekas yang berasal dari dapur dan cucian sampau tinja yang tak diproses di tangki septik.

Ingat, sungai merupakan salah satu sumber air minum masyarakat. Bahkan sungai juga yang menentukan kelayakan pembangunan sumur bor hingga resapan untuk menunjang kapasitas sumber air bersih yang digunakan.

Selain lima cara di atas, Anda harus memastikan air minum aman dikonsumsi secara berkala. Misalnya dengan mengecek bau dan warna hingga kandungan pH yang terdapat pada air. Anda yang menyaksikan pengeboran sampai pemasangan borepile pasti akan mudah melakukannya, sebab sudah tahu seperti apa ciri air tanah yang aman dikonsumsi dari pihak penyedia jasa.

Mudah-mudahan setelah menyimak artikel ini, Anda lebih mudah mengelola sumber air dari sumur bor rumah tangga di Jombang, sehingga tak mudah tercemar dan mengotori lingkungan.