Sumur pantau di Purwakarta dibangun sebagai pendamping sumur bor untuk mengawasi mutu maupun debit air tanah. Hasil yang Anda dapatkan dari sumur tersebut akan menentukan apakah air tanah masih layak dipakai atau sudah terkontaminasi.
Ada beberapa ciri yang akan ditunjukkan saat air tanah sudah tercemar. Selain warna mengeruh serta mengeluarkan aroma yang kurang mengenakkan, tanda-tanda lain yang perlu Anda waspadai mencakup:
1. Rasa aneh saat dicoba
Bila warna dan bau belum terlalu meyakinkan, tes bagaimana rasa air yang Anda ambil dari sumur bor rumah tangga di Purwakarta. Apakah air meninggalkan sensasi aneh di mulut seperti asam atau manis atau seperti menelan logam? Jika jawabannya ya, Anda harus hentikan pemakaian air tadi.
2. Meninggalkan noda pada permukaan
Perhatikan bagaimana air menyerap ke permukaan, apakah meninggalkan noda atau tidak? Air sumur yang sudah tercemar biasanya meninggalkan noda tertentu, termasuk saat digunakan untuk mencuci pakaian. Noda tersebut disebabkan zat polutan yang dapat memicu resiko kanker.
3. Angka pH ada di atas atau bawah 7
Normalnya, air tanah yang aman dari pengecekan sumur pantau di Purwakarta memiliki derajat keasaman di angka 7. Akan tetapi, kalau tingkat pH berada jauh di atas atau bawah angka tersebut, maka air dipastikan bermasalah. Dalam hal ini, filter diperlukan untuk mengatasinya.
4. Suhu air tak stabil
Ciri air tercemar selanjutnya adalah suhu tak stabil, dalam arti temperaturnya lebih tinggi daripada lingkungan sekitarnya. Kalau suhunya terus naik atau berubah, kemungkinan besar air tanah sudah tercemar berbagai senyawa kimia yang berbahaya.
5. Air mengeluarkan busa
Kehadiran busa pada air tanah merupakan ciri yang tak boleh Anda sepelekan. Gelembung-gelembung yang muncul pada permukaan air menandakan polusi air yang parah, apalagi kalau sebelumnya sudah kotor atau berbau.
Jika Anda menemukan tanda-tanda di atas saat memeriksa air di sumur pantau di Purwakarta, segera lakukan tindakan sebelum timbul risiko yang lebih parah dan membahayakan masyarakat.