Meskipun teknik survey well logging pertama kali dikembangkan untuk digunakan di industri migas, saat ini penggunaannya juga umum ditemukan dalam pengeboran sumur. Salah satu contohnya adalah Electric Logging di Magelang. Akan tetapi, sebenarnya seperti apa ya fungsinya terkait dengan pengeboran sumur air tanah?
Metode well logging seperti yang digunakan untuk Sumur Bor Rumah Tangga di Magelang bisa dimanfaatkan untuk menentukan keberadaan lapisan akuifer, dan salah satu jenisnya adalah logging listrik seperti Electric Logging di Magelang.
Jenis electric logging ini dipilih karena lapisan batuan yang terisi air sebagai akuifer dapat mengalirkan arus listrik dengan mudah. Tak hanya itu saja, lapisan tersebut juga berpotensi dialirkan, yang juga bisa digunakan sebagai parameter jenis electric logging.
Log Spontaneous Potential
Log Spontaneous Potential (Log SP) banyak digunakan untuk mendeteksi lapisan yang berpori atau porous, serta permeable atau bisa dilalui segala jenis zat – padat ataupun cair. Di samping itu, log SP juga dapat digunakan untuk menentukan batas lapisan. Penentuan Rw atau harga tahanan air formasi, maupun mengetahui korelasi batuan berdasarkan beberapa sumur di dekatnya.
Secara garis besar, Log SP memiliki keunggulan karena hanya bereaksi pada lapisan yang permeabel tadi. Karena itulah jenis electric logging ini bisa menjadi indikator antara lapisan permeable maupun lapisan non permeable alias impermeabel – artinya membrane tidak bisa dilalui jenis zat apapun. Dengan demikian, Log SP bisa digunakan untuk membantu menentukan batas antara kedua lapisan tadi.
Di samping Log SP, jenis electric logging yang lain adalah log resistivitas. Fungsi dari jenis log yang satu ini adalah untuk membantu menentukan lapisan yang mengandung air. Mengapa? Karena prinsip pengukuran log resistivitas bergantung pada porositas efektif, salinitas air, formasi, serta seberapa banyak hidrokarbon yang terdapat pada pori-pori batuan,
Apabila dirangkum, log resistivitas dalam Electric Logging di Magelang digunakan untuk mengukur berdasarkan tahanan material saat diberi aliran arus listrik. Sifat ketahanan dan daya penghantar ini berbanding terbalik. Artinya, kalau batuan punya tahanan besar, batuan tersebut punya daya hantar kecil, dan sebaliknya.